Contoh Soft Selling dan Strategi Efektif untuk Dorong Penjualan!

marketing20678
Nov 19
2 min read

Sebagai pelanggan, kamu juga pasti merasa kurang nyaman bila ditawarkan untuk melakukan pembelian terus menerus. Nah, di sinilah pentingnya peran soft selling.

Kamu bisa membuat calon pelanggan makin tertarik dan bahkan transaksi, tanpa harus membuat mereka merasa 'dipaksa' segera melakukan pembelian.

Penasaran bagaimana caranya? Yuk simak contoh soft selling dan tekniknya di sini!

Apa Itu Soft Selling?

Soft selling adalah pendekatan promosi yang lebih lembut dan persuasif dibandingkan hard selling.

Tujuannya bukan langsung membuat orang membeli saat itu juga, tapi membangun hubungan dan kepercayaan terlebih dahulu.

Dalam dunia digital marketing, soft selling sering digunakan untuk membangun awareness, meningkatkan engagement, dan menciptakan loyalitas pelanggan.

Dibandingkan langsung mengajak calon pelanggan membeli produk, contoh soft selling yang bisa dilakukan seperti menawarkan solusi atau memberikan pertanyaan.

Perbedaan Soft Selling dan Hard Selling

Sebelum masuk ke contoh soft selling, kamu perlu memahami bedanya dulu antara soft selling dan hard selling.

Hard selling yaitu ketika kamu langsung mengajak pelanggan untuk transaksi dengan kata-kata seperti “Beli sekarang!”, “Diskon hanya hari ini!”, atau “Jangan lewatkan kesempatan ini!”.

Nah, sementara soft selling lebih fokus pada nilai, manfaat, atau storytelling yang membuat calon pembeli tertarik tanpa merasa ditekan.

Contoh Soft Selling di Berbagai Bidang Bisnis

Agar semakin mendapat gambaran bagaimana contoh soft selling, berikut penerapannya dalam berbagai jenis bisnis.

1. Strategi Soft Selling Bisnis Laundry

Edukasi ringan di media sosial Buat konten tentang cara merawat pakaian agar awet, tips menghilangkan noda, atau cara menyetrika yang benar.
Akhiri dengan ajakan halus seperti “Kalau nggak sempat cuci, serahkan aja ke kami, pasti beres!"
Story pelanggan puas Bagikan testimoni pelanggan yang puas karena pakaian mereka kembali bersih dan wangi. Ini membangun kepercayaan tanpa hard selling.
Promosi secara halus Misalnya “Biar baju kamu selalu siap dipakai kapan aja, laundry aja di tempat kami.”

2. Contoh Soft Selling Florist (Bisnis Karangan Bunga)

Ceritakan makna di balik bunga Kamu bisa membuat konten tentang makna di balik bunga. Lalu, tawarkan konsultasi gratis untuk memilih bunga sesuai dengan tujuan pembeli.
Konten edukatif Buat tips memilih bunga untuk momen tertentu seperti wisuda, pernikahan, atau duka cita.
Visual storytelling Gunakan foto pelanggan yang menerima bunga dengan senyum, disertai caption emosional.

3. Bisnis Makanan dan Minuman

Bangun cerita di balik rasa Kamu bisa mengungkap cerita di balik menu, misalnya “Resep ini terinspirasi dari masakan ibu di rumah.”
Gunakan review pelanggan Testimoni dengan foto makanan real jauh lebih efektif daripada ajakan membeli langsung.
Berikan giveaway Contoh: “Tag teman yang mau kamu ajak makan bareng, nanti kami pilih 1 pemenang buat free menu minggu ini!”

4. Jasa Nail Art atau Kecantikan

Tunjukkan proses, bukan hanya hasil Kamu bisa posting video proses nail art dari awal sampai hasil akhir bisa membangun kepercayaan.
Berikan tips perawatan. Contoh soft selling yang efektif adalah memberikan konten edukasi. Misalnya “Cara merawat kuku biar nggak gampang patah.” Lalu selipkan “Kalau mau hasil yang lebih awet, bisa treatment di studio kami."

Makin Mudah dengan QuickOrder!

Kalau kamu menjalankan bisnis lewa Whatsapp, kamu bisa pakai QuickOrder untuk strategi soft sellingmu!

Kamu tinggal save pesan soft selling sebagai template dan tinggal mengirimkannya ke kontak pelanggan.

Selain fitur untuk menyimpan pesan template, keyboard ini juga punya berbagai fitur seperti merekap pesanan, mengirim invoice otomatis, sampai mengecek ongkir otomatis tanpa perlu keluar dari Whatsapp!