Cara Menghitung Ongkir Biar Gak Rugi!
- marketing20678
- Aug 1
- 4 min read
Updated: 1 day ago
Para pebisnis pemula seringkali bingung bagaimana cara menghitung ongkir. Padahal, menentukan ongkir tidak kalah pentingnya dengan menentukan harga jual karena keduanya berkaitan.
Nah, supaya bisnis kamu tetap untung dan pelanggan juga senang, penting banget untuk tahu cara menghitung ongkir secara tepat.
Artikel ini cocok buat kamu yang baru mulai usaha, atau yang sedang bingung cara menentukan harga jual dengan ongkir.
Terutama kalau produk yang dijual adalah makanan atau barang dengan ongkos kirim tinggi.
Kenapa Perhitungan Ongkir Itu Penting?
Kenapa sih biaya ongkir penting kamu pertimbangkan dalam berjualan?
Banyak pebisnis pemula yang fokus hanya pada harga produk, tapi lupa menghitung ongkos kirim secara tepat.

Padahal, ongkir bisa sangat memengaruhi margin keuntungan, apalagi jika tidak dihitung sejak awal. Ini bisa berujung pada kerugian saat transaksi terjadi.
Nah, berikut beberapa alasan kenapa kamu harus serius soal ongkir:
Menentukan harga jual yang sehat
Kalau ongkir tidak dihitung dari awal, harga jual bisa terlalu rendah dan tidak menutupi seluruh biaya.
Dengan perhitungan yang tepat, kamu bisa menetapkan harga produk yang tetap kompetitif tapi tidak merugikan bisnis.
Mencegah Kerugian
Jika kamu menanggung ongkir tanpa strategi, selisih biaya kirim bisa menggerus keuntungan bahkan membuat kamu nombok.
Lebih baik sejak awal diputuskan, apakah ongkir dibebankan ke pelanggan, disubsidi sebagian, atau ditanggung penuh dengan perhitungan matang.
Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan
Pembeli lebih nyaman jika tahu dari awal berapa ongkir yang harus dibayar.
Transparansi dalam ongkos kirim menunjukkan profesionalisme dan bisa meningkatkan repeat order karena pembeli merasa tidak "dijebak" biaya tambahan di akhir.
Cara Menghitung Ongkir Secara Umum
Ada beberapa cara menghitung ongkir yang bisa kamu pilih, tergantung jenis produk, lokasi pembeli, dan strategi bisnis kamu.

1. Cek Langsung di Aplikasi Ekspedisi
Cara pertama yaitu dengan menggunakan aplikasi resmi seperti JNE, J&T, Sicepat, Anteraja, atau Gosend.
Setiap aplikasi biasanya menyediakan fitur cek ongkir yang mudah digunakan. Kamu cukup masukkan beberapa informasi dasar untuk mendapatkan estimasi biaya kirim secara akurat.
Biasanya kamu hanya perlu input:
Kota asal pengiriman
Kota tujuan
Berat paket (dalam gram atau kilogram)
Nanti akan muncul estimasi harga sesuai layanan yang dipilih (Reguler, Same Day, Instant, dll).
2. Gunakan Estimasi Rata-Rata Ongkir
Kamu juga bisa menentukan tarif flat (misalnya: Rp10.000 untuk seluruh wilayah Jabodetabek), lalu masukkan ke dalam harga jual atau cantumkan secara terpisah sebagai ongkir.
Metode ini memudahkan pembeli karena ongkir sudah pasti dan tidak berubah-ubah. Ini sangat cocok untuk bisnis dengan area pengiriman yang terbatas dan produk dengan berat stabil.
Misalnya seperti makanan beku, cemilan kemasan, atau produk handmade ringan seperti aksesoris dan sabun.
Tarif flat membantu kamu menghindari perhitungan rumit tiap kali ada pesanan masuk, sekaligus memberikan kepastian biaya bagi pelanggan.
3. Bagi Ongkir dengan Pelanggan
Kalau kamu khawatir harga total jadi terlalu mahal, kamu bisa subsidi sebagian ongkir.
Contohnya, jika ongkir Rp20.000, kamu bisa tanggung Rp5.000 dan pelanggan bayar sisanya. Ini bisa jadi strategi untuk menarik lebih banyak pembeli.
Cara Menentukan Harga Jual dengan Ongkir
Setelah tahu ongkirnya, langkah selanjutnya adalah menentukan harga jual yang tetap menguntungkan. Caranya:
Harga Pokok Produk + Biaya Kemasan + Ongkir (bisa sebagian atau penuh) + Margin Keuntungan = Harga Jual
Berikut contoh perhitungannya.
Harga produk: Rp25.000
Kemasan: Rp2.000
Ongkir (ditanggung penuh): Rp10.000
Margin keuntungan: Rp8.000
Dari perhitungan di atas, maka harga jual produk adalah Rp45.000
Kalau kamu ingin harga terlihat lebih menarik, bisa disubsidi sebagian dan dicantumkan harga coret + diskon ongkir.
Cara Menentukan Ongkir Makanan
Ide jualan online di Whatsapp yang paling populer biasanya berupa produk makanan.

Nah, khusus buat kamu yang jualan makanan, ongkir punya pengaruh besar karena:
Produk cepat basi
Harus dikirim secepat mungkin
Biasanya dikirim dalam jarak dekat dan via kurir instan (GoSend, GrabExpress)
Ini dia tips untuk menentukan ongkir makanan:
Gunakan aplikasi instan delivery (Gojek/Grab) untuk hitung estimasi antar ke radius tertentu (misalnya 5 km, 10 km).
Tentukan harga minimum order agar pengiriman tetap untung.
Tambahkan ongkir langsung ke total atau buat paket promo (misalnya: “Free ongkir untuk pembelian 2 box atau lebih”).
Agar makin mudah, berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan.
Selalu konfirmasi ongkir sebelum closing
Tawarkan beberapa pilihan pengiriman
Simpan template balasan untuk info ongkir ke berbagai kota atau area
Cek Ongkir Otomatis dengan QuickOrder Keyboard
Mengecek ongkir dengan manual mungkin masih belum terlalu ribet rasanya kalau kamu hanya melayani 1-2 orang pembeli.
Tapi, bayangkan kalau ada puluhan hingga ratusan chat yang masuk, dan hampir semuanya menanyakan soal ongkir! Ditambah lagi, dari kota dan daerah yang berbeda!
Kebayang kan, pusingnya harus buka aplikasi ekspedisi satu per satu sambil bales chat manual? Bisa-bisa, pelanggan nunggu lama dan akhirnya batal order.
Nah, untuk menghindari ini kamu bisa pakai QuickOrder Keyboard, aplikasi keyboard jualan online yang terintegrasi dengan Whatsapp.

Dengan fitur pintar ini, kamu bisa cek ongkir langsung dari WhatsApp tanpa harus keluar aplikasi atau buka website ekspedisi.
Gak perlu repot copy-paste alamat pembeli dari Whatsapp dan bolak-balik buka browser atau aplikasi lain. Pastinya jadi lebih simple, praktis, dan hemat waktu.
Bukan hanya memudahkan para pebisnis cek ongkir, dengan aplikasi ini kamu juga bisa:
Simpan template balasan cepat
Kirim balasan otomatis hanya dengan satu ketukan
Buat rekapan pesanan pelanggan
Bikin dan kirim invoice langsung ke pelanggan
Banyak pebisnis onlline yang menyesal karena gak tahu aplikasi ini dari lama. Biar kamu gak jadi salah satunya, yuk coba gratis QuickOder Keyboard sekarang juga!
Comments